Mengenal Lebih Dekat Urbanisasi dan Ketimpangan Sosial di Indonesia

Urbanisasi, yakni perpindahan penduduk dari area pedesaan ke perkotaan, menjadi fenomena yang terus berlangsung di Indonesia. Penelitian BPS tahun 2019 mencatat, angka urbanisasi di Indonesia mencapai 56.1%, sebuah peningkatan signifikan dari angka 17.4% pada tahun 1961. Selaras dengan pertumbuhan ini, muncul juga masalah ketimpangan sosial.

Ketimpangan ini terlihat dari perbedaan akses dan penguasaan atas sumber daya antara penduduk perkotaan dan pedesaan. Menurut Dr. Sutoyo, peneliti senior dari Institut Teknologi Bandung, "Ketimpangan sosial ini tak hanya terjadi secara horizontal, tapi juga vertikal. Artinya, perbedaan ini tampak antarwilayah serta antara penduduk kota secara individu."

Solusi Praktis Menuju Kota Indonesia yang Adil dan Berkesinambungan

Untuk mengatasi urbanisasi dan ketimpangan sosial, solusi yang ditawarkan haruslah komprehensif. Pertama, pemerintah perlu memperkuat sektor pertanian dan infrastruktur di pedesaan. Tujuannya, memberi lapangan kerja dan membuat kehidupan di pedesaan menjadi menarik. "Mendukung pembangunan pertanian dan infrastruktur di tingkat lokal akan membantu mengurangi aliran penduduk ke kota," ujar Dr. Sutoyo.

Selanjutnya, pemerintah harus memastikan bahwa perkembangan kota berjalan merata. Ini bisa dilakukan dengan pembangunan infrastruktur publik dan sosial serta peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan di seluruh wilayah perkotaan. "Memastikan bahwa semua penduduk kota memiliki akses yang sama terhadap layanan publik adalah langkah penting dalam menciptakan kota yang adil," tutur Dr. Sutoyo.

Terakhir, peningkatan inklusivitas dalam pengambilan kebijakan juga penting. Masyarakat harus dilibatkan dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan yang mempengaruhi mereka. Dengan begitu, kebijakan tersebut lebih mungkin mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Dalam menghadapi tantangan urbanisasi dan ketimpangan sosial, kita perlu bergerak cepat. Hanya dengan cara itu, kita bisa menuju kota Indonesia yang adil dan berkesinambungan. Seperti yang diungkapkan Dr. Sutoyo, "Kita semua memiliki peran dalam menciptakan kota yang tidak hanya berkembang, tapi juga adil dan inklusif."