Perubahan Sosial di Era Urbanisasi: Pengaruhnya terhadap Kehidupan Masyarakat Tradisional
Sebuah pergerakan kembali menghadapi masyarakat tradisional dan perbedaan ekonomi-demografi seperti yang telah dilakukan semakin meningkat dengan keberkembangannya, meskipun itu diberitahu bahwa pembunuhan dalam masyarakat-masyarakat tradisional di kota tersebut berbeda. Menurut ahli sosiolog Emile Durkheim, perbedaan kembali mengubah lembaga-lembaga masyarakat tradisional dengan keselamatan organisasi masyarakat tradisional, dengan keterkepada nilai-nilai dan sikap masyarakat tradisional untuk melalui akses yang sama.
Salah satu faktor terpenting dalam proses perubahan sosial adalah urbanisasi dan dampaknya terhadap masyarakat tradisional. Urbanisasi masyarakat tradisional berdampak langsung pada kehidupan dan cara hidup mereka, serta identitas mereka. Perubahan ini juga berdampak kuat pada lingkungan setempat, termasuk sumber daya alam. Urbanisasi telah mengakibatkan berbagai masalah, yang dibahas di bawah ini.
Pendapatan menurun
Akibat urbanisasi, semakin sedikit orang yang bekerja di sektor pertanian dan semakin banyak yang terpaksa mencari pekerjaan di kota. Hal ini menyebabkan berkurangnya jumlah uang yang diperoleh petani, yang berdampak negatif pada perekonomian secara keseluruhan. Hilangnya pendapatan mengakibatkan menurunnya daya beli dan menurunnya taraf hidup petani dan seluruh masyarakat.
Akses Pendidikan yang Berkurang
Kurangnya fasilitas pendidikan di daerah pedesaan merupakan salah satu masalah paling serius bagi petani dan keluarga mereka. Harus menempuh perjalanan jauh untuk memperoleh pendidikan yang memadai berarti bahwa petani terpaksa meninggalkan desa asal mereka dan menghabiskan lebih banyak waktu di luar ladang, yang pada akhirnya mengakibatkan berkurangnya produksi. Lebih jauh lagi, kurangnya pendidikan dan pelatihan dalam teknik bertani membuat petani lebih sulit beradaptasi dengan kondisi yang berubah.
Selain itu, minimnya fasilitas pendidikan di daerah pedesaan menyebabkan kurangnya tenaga kerja yang terampil. Hal ini dapat menyebabkan pertanian menjadi tidak efisien, yang dapat merugikan pembangunan ekonomi negara secara keseluruhan.
Penurunan Pasokan Air dan Listrik
Berkurangnya ketersediaan listrik dan air telah membuat kehidupan petani di daerah pedesaan menjadi sangat sulit. Banyak petani yang kehilangan hasil panen akibat kekeringan dan tidak dapat melanjutkan mata pencaharian mereka. Selain itu, kurangnya listrik juga membuat mereka kesulitan untuk berkomunikasi dengan petani lain dan mendapatkan saran.
Meningkatnya Jumlah Migran
Demi mendapatkan pekerjaan di kota, banyak petani terpaksa pindah dari desa mereka. Hal ini menyebabkan tumbuhnya komunitas migran di kota, yang mengakibatkan terganggunya struktur keluarga tradisional. Selain itu, meningkatnya jumlah migran mengakibatkan meningkatnya persaingan untuk mendapatkan pekerjaan dan perumahan.
Hasil keseluruhan dari faktor-faktor ini adalah meningkatnya ketimpangan dalam masyarakat. Orang kaya menjadi jauh lebih kaya sementara orang miskin tertinggal. Hal ini telah meningkatkan kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin, dan sebagai hasilnya, telah menciptakan kesenjangan sosial dan budaya di negara ini.