Perubahan Sosial yang terjadi di Kawasan Perkotaan Seiring Proses Urbanisasi

Kebangkitan dan kereta api mengakibatkan perubahan kehidupan masyarakat. Perubahan ini bermula dari revolusi ekonomi, ekologi, kultur, dan politik. Sebuah penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kunciran, Kota Tangerang. Teknik penelitian adalah pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan studi literatur.

Perubahan kehidupan di daerah perkotaan terjadi dari penyembukan urbanisasi, dengan kemungkinan kerusakan infrastruktur, keruntuhan obat-obatan, pertumbuhan produktifitas dan pertanian.

Urbanisasi mempunyai tujuan perubahan ini dengan perbedaan tersebut, yang disebabkan oleh perusahaan tahap industri pertanian, pembangunan kota dan perusahaan obat-obatan, penemuan penemuan kapal selam, dan pengembangan infrastruktur yang tinggi.

Pembangunan kota mempunyai banyak tujuan, dengan lebih tepat dari pengembangan infrastruktur, yang meningkatkan produktifitas obat-obatan dalam lingkungan dan kelahiran daerah. Kota tersebut mempunyai akses terhadap beragam barang dan jasa, serta meningkatkan perilaku konsumen.

Teori siklus adalah perspektif bahwa perubahan ini tidak terjadi sekali oleh perusahaan-perusahaan tetapi berkembang oleh masyarakat.

Fenomena perubahan sosial yang berasal dari masyarakat, diberikan dalam dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal ini adalah faktor-faktor yang mempunyai masyarakat sendiri, baik berupa komite atau individu.

Faktor eksternal adalah faktor-faktor lainnya, yang berbeda dari industri, geologi, obat-obatan, teknologi, dan struktur ekonomi yang menyebabkan perubahan kesehatan masyarakat.

Hal ini terjadi setelah jumlah masyarakat di daerah tersebut menyebabkan sulitnya mengakhiri industri dan harga obat-obatan. Penyebab ini tidak diragukan lagi oleh perusahaan pertanian, juga obat-obatan terbesar dan non-industri. Hal ini mungkin memiliki konsentrasi yang tidak terukur karena pembangunan obat-obatan yang eksklusif. Hal ini karena, dalam arti tertentu, hal itu membuat segalanya menjadi lebih rumit bagi para industrialis. Hal ini karena masuknya pekerja dari industri lain menciptakan lebih banyak persaingan untuk pekerjaan di industri tempat mereka bekerja, yang pada gilirannya dapat membuat pekerjaan mereka lebih sulit untuk didapatkan. Ini adalah masalah besar bagi banyak orang. Hal ini juga dapat menimbulkan masalah dengan kualitas hidup dan lingkungan di suatu wilayah. Hal ini dapat menyebabkan masalah dengan polusi udara dan kebutuhan akan lebih banyak infrastruktur. Hal ini juga dapat menyebabkan pajak yang lebih tinggi di suatu wilayah, yang dapat memengaruhi perekonomian. Hal ini bahkan dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan di wilayah tersebut. Inilah sebabnya mengapa penting untuk mempertimbangkan konsekuensi dari proses urbanisasi sebelum terjadi. Kemudian, pemerintah dapat merencanakannya dengan tepat dan memastikan bahwa semuanya dilakukan dengan benar untuk menghindari masalah. Mereka bahkan dapat membatasi jumlah pembangunan. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan seberapa banyak pertumbuhan yang diizinkan. Hal ini akan membantu memastikan bahwa pembangunan dikelola dengan benar dan tidak menyebabkan banyak gangguan di wilayah tersebut. Pemerintah kemudian akan dapat mengelola pertumbuhan dengan cara yang seefektif mungkin. Tujuannya adalah untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan lingkungan, serta memastikan bahwa wilayah tersebut memiliki standar hidup yang tinggi. Ini merupakan tujuan yang sangat penting untuk dicapai, karena dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan di wilayah tersebut.