Mengenal Lebih Dekat: Urbanisasi di Indonesia

Urbanisasi, konsep yang menggambarkan perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan, menjadi trend yang meningkat tajam di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik, urbanisasi di Indonesia mengalami peningkatan signifikan dari 17,42% pada tahun 1961 menjadi 56,1% pada tahun 2020.

Tren ini bukan tanpa alasan. Pusat kota biasanya menawarkan berbagai peluang kerja dan pendidikan yang lebih baik. "Urbanisasi di Indonesia sebagian besar didorong oleh harapan akan kehidupan yang lebih baik," ujar Dr. Susilo, seorang ahli demografi dari Universitas Indonesia.

Namun, urbanisasi juga memiliki implikasi yang cukup kompleks dan signifikan terhadap struktur sosial masyarakat, terutama terkait dengan mobilitas sosial.

Analisis Dampak Urbanisasi terhadap Mobilitas Sosial di Indonesia

Urbanisasi telah memberikan berbagai peluang bagi mobilitas sosial. Mobilitas sosial, yang merujuk pada perpindahan individu atau keluarga dalam struktur kelas sosial, bisa meningkat melalui akses terhadap pendidikan dan kesempatan kerja yang lebih baik di perkotaan.

Namun, tidak semua orang mendapatkan manfaat yang sama. Beberapa orang justru terjebak dalam kemiskinan perkotaan. Mereka sering kali hidup dalam kondisi yang tidak layak dan tidak mampu meraih kesempatan yang ada. "Urbanisasi spontan yang tidak terencana dapat meningkatkan kesenjangan sosial," kata Prof. Sutanto, seorang ahli perencanaan perkotaan dari Universitas Gadjah Mada.

Salah satu contoh nyata dari disparitas ini adalah keberadaan kawasan kumuh di tengah-tengah perkotaan. Penghuni kawasan tersebut sering kali terisolasi dari peluang ekonomi dan pendidikan yang seharusnya bisa diakses dalam perkotaan.

Selain itu, urbanisasi juga berpotensi memperkuat struktur kelas sosial yang ada. Mereka yang sudah berada di kelas atas memiliki lebih banyak akses terhadap sumberdaya dan peluang, sehingga bisa memperkokoh posisi mereka. Sementara itu, mereka yang berada di kelas bawah mungkin sulit untuk naik ke kelas sosial yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, perencanaan urbanisasi yang baik sangat dibutuhkan. Guna mencegah disparitas sosial dan memastikan bahwa semua orang mendapatkan manfaat yang sama dari urbanisasi. "Perencanaan dan pengelolaan perkotaan yang baik dapat membantu meminimalkan dampak negatif urbanisasi dan meningkatkan mobilitas sosial," pungkas Prof. Sutanto.